Saturday, October 16, 2010

Me and My Stupidity

Malang, 16 October 2010

01.01 am


Seharusnya, mataku sudah terpejam. Bukan karena waktu sudah menunjukkan pukul satu pagi. Bukan karena aku menunggu sahur. Bukan pula karena tiba-tiba terjaga maupun teringat akan sesuatu. Sejujurnya, mataku masih enggan untuk menyongsong sang bunga tidur.


Sekali lagi perkenalkan saya Susanti. Dalam bahasa jawa dikenal sebagai "sesanti", yang berarti pedoman. Dalam bahasa lain bisa berarti indah. Sedangkan Al Giadi, adalah nama makhluk tuhan yang paling saya hargai ketulusan dan pengorbanannya. Seseorang yang membesarkan saya dan memperkenalkan saya pada dunia, bahwa saya Anaknya.


Namun, kali ini bukan soal nama. Bukan masalah segala nikmat dan anugerah dalam hidup, tapi lebih pada kebimbangan dan keraguan yang tentunya dimiliki semua manusia. Kebimbangan yang membuat saya selalu bertanya, apakah saya kurang bersyukur???


October ini, genap empat tahun aku meninggalkan kota kelahiranku. Hijrah ke ibukota demi sesuatu yang hingga saat ini belum jelas, bahkan untuk saya secara personal. Berawal dari profesi yang baru kukenal setelah diterima dan mulai bekerja. Sebut saja staf pemeriksa di Kantor Akuntan Publik dua huruf terkemuka di dunia, transit di dunia perbankan sejenak, hingga akhirnya kembali ke lembah pemeriksa keuangan.


1 October 2006, hari pertama masuk di KAP dua huruf, masih teringat antusiasme waktu itu. Berangkat bareng ReeCool, Mbak Wina, Inonk, Adilla dan Rurry. Kemeja dan celana formal baru. Agak lebay memang, namun inilah uniknya kerja di hari pertama untuk ukuran mahasiswa belum lulus kuliah sepertiku. Dan selang setahun, Saya mulai berpikir...akankah hidupku kuhabiskan untuk hal2 seperti ini???


1 January 2008, Pertanyaan itu bersambut dengan munculnya tawaran join di Bank Asing dengan gaji lumayan. Namun semua pupus, dalam kurun waktu 1 tahun 7 bulan. 24 July 2009, saya kembali ke lembah hitam, hanya saja kali ini di KAP tiga huruf.


Dan setelah semuanya, saya berpikir untuk keluar dari lembah hitam ini....ya Allah, kebodohan apalagi ini????

2 comments:

  1. no regret lah sun, pasti ada udang dibalik kerupuk, loh.. :D

    dengan bekerja kan lo bisa traveling kemana-mana, walau kerjaannya bukan passion lo.. seperti lo bilang, kerjaan lo seperti di azkaban, tapi kan lo punya mantra patronus untuk menangkalnya.. haha

    ReplyDelete
  2. yeay...si abang aktip lagi euy...fufufufufu
    Masalahnya, saia ga suka kerupuk yang ada udangnya, nah loe....

    Hmmmmph...seperti itu...(menirukan gaya sotoy Harris Agustian klo lagi ngomong hahahahahah)

    we will see lah Bang...kalo ada les patronus kilat bilang2 yak ^^/ Big Hugs...

    ReplyDelete