Setelah mencicipi local dormitory di Granny's Inn, Kuta meski cuman semalam, lanjut dengan 2 malam yang menyenangkan di Cozy House, pada hari ketiga ini saya memiliki alasan yang cukup reasonable untuk menikmati kenyamanan di Sanur Paradise Hotel, Bali.
Kenapa Sanur Paradise Hotel?
Sebagaimana saya singgung pertama kalinya, kunjungan saya ke Bali kali ini merupakan kombinasi paket hemat antara pekerjaan dengan urusan personal aka senang-senang. Pekerjaan saya akan starting besok pukul 8 pagi, sehingga dari kantor saya mendapatkan fasilitas menginap untuk 2 malam.
Lokasi Nusa dua dan Sanur lumayan jauh, lebih jauh dari Nusa Dua ke Kuta malah. Tapi ya itu, perjalanan hemat saya lagi-lagi didukung oleh Trans Sarbagita. Menyenangkan bukan? Yups, ternyata Trans Sarbagita melewati Halte "Matahari Terbit" yang ada di seberang Sanur Paradise Hotel. Karena masih sepi penumpang, saya tidak mendapat hambatan meski menaiki bus sambil membawa koper mini dan ransel kecil berisi laptop kantor dan baju ganti.
Saya sempat sedikit penasaran, kenapa sey nama haltenya Matahari Terbit ? Saya baru ngeh setelahnya, bahwa Pantai Sanur merupakan area yang pas untuk menikmati Sunrise. Waah... pas banget!!!
Usai check in dan berbenah sebentar untuk persiapan kerja esok hari saya segera menghubungi Rizki aka Yanto, salah seorang kawan lama yang tanpa sengaja saya ketahui sudah dipindahtugaskan ke Denpasar. Kami sepakat untuk kopdar sebentar sembari menikmari Denpasar Festival yang baru saja di buka hari ini. Plus nya lagi, festival tersebut diselenggarakan tepat di depan gedung BRI Denpasar, which is kantornya Yanto. Sekali lagi, sebuah kebetulan yang menyenangkan.
Saya beringsut menuju Denpasar selepas memesan taksi pada pihak hotel. Maklum, tidak ada tansportasi umum yang terjangkau menuju kesana. Ini merupakan salah satu kelemahan Bali untuk moda transportasi murmer bagi wisatawan, meskipun moda sewa mobil dan motor sudah umum digunakan.
Tiba di lokasi, saya langsung disambut dengan aneka gerai makanan khas Bali yang menggugah selera. Tak lama, saya dan Yanto sudah duduk manis menikmati ayam betutu plus jeruk hangat. Semuanya, tentu di bayarin sama calon Bos BRI ini hehehe (sebuah kebetulan yang lagi-lagi menyenangkan dalam perjalanan).
![]() |
Bersama Bos BRI, executing Nasi Betutu at Denpasar Festival, 28 December 2012 |
Malam harinya, saya berniat berjalan-jalan sejenak ke arah pantai. Apadaya, baru sekitar 50 meter meninggalkan hotel terdapat beberapa beli-beli (pria Bali) yang melontarkan gurauan tidak terpuji kepada saya yang notabene memang sendirian. Dan entah kenapa, saya benar-benar merasa risih dan punya firasat tidak baik hingga akhirnya memutuskan berjalan ke arah yang lebih ramai. Perempatan Matahari Terbit.
Bicara soal ramai, Sanur menurut saya merupakan daerah yang sepi. Entah karena saya cuman berjalan di area sekitar saja atau memang demikian adanya. Usai pupus harapan akan MakBeng, saya berharap akan menemukan tempat makanan lain yang menarik. Apa daya, yang saya temukan hanya gerai KFC dan Dunkin Donuts yang tepat disisi perempatan. Jadi, malam ini perut cukup di manjakan dengan KFC saja.
29 December 2012
Hari in ibisa dibilang merupakan hari terakhir saya di Bali. Hari terakhir sekaligus hari kerja. Saya tidak akan bercerita banyak soal pekerjaan saya dikarenakan issue confidentiality. Yang menarik adalah obrolan saya dengan klien saat makan malam di Depot Ciganjur, Denpasar.
Mulanya, Sang Bapak yang baik hati menanyakan saya pengen makan dimana. Tanpa babibu saya utarakan keinginan saya untk mampir di Mak Beng. Kontan si Bapak ngakak.
"Tahu darimana kamu?"
"Kok bisa tahu sey? "
Hahahah, ternyata si Bapak sudah terlalu sering mengantarkan bos nya yang suka banger makan Mak Beng. Beliau sendiri sebenernya kurang suka, ditambah lagi hari sudah larut malam so pastinya Mak Beng tinggal harapan.
Saya diantar klien kembali ke hotel malam itu, lanjut dengan berbersih diri, merapikan dokumen kerjaab dan bongkar muat packing untuk perjalanan saya selanjutnya. Yups, Diving dan Mak Beng bukanlah akhir dari petualangan saya menyambut natal dan tahun baru 2013. Meskipung ingin sekali-sekali taon baruan di Bali, niat itu saya kubur dalam-dalam untuk saat ini karena saya sudah janji dengan teman-teman untuk sekali lagi mengunjungi pesona pegunungan di Jawa Timur. Bromo.
So, lets take a rest for today karena pagi-pagi sekali saya harus mengejar flight ke Surabaya. Meeting point sebelum menutup akhir tahun di Bromo ^^
Message for today : I have to come back to Sanur one day for Mak Beng ^^
No comments:
Post a Comment